+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
22 April 2024 | 15:24:54 WIB


Ambil Tema “18 Tahun Berpacu, Dengan BLU Melaju” UBB Gelar Dies Natalis



Balunijuk, UBB-- Pada Senin (22/04/24), Universitas Bangka Belitung (UBB) gelar acara puncak dari hari jadinya yang ke-18 yang bertempat di Aula Balai Besar Peradaban (BBP) Gedung Rektorat UBB.


Mengambil tema “18 Tahun Berpacu, Dengan BLU Melaju“ pelaksanaan acara di isi dengan Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh guru besar Sosiologi dan sekaligus sebagai rektor pertama UBB Prof. Dr. Bustami Rahcman, M.Sc. 


Melalui orasinya, Bustami bercerita banyak mengenai sejarah dari berdirinya UBB dari awal pembentukan sampai proses menjadi negeri dan terus berkembang sampai saat ini.


“Proses pendirian UBB ini tentunya tidak mudah dan banyak stakeholder yang terlibat dan menginginkan terwujudnya sebuah kampus yang berada di Bangka Belitung,” paparnya.


Selain itu, dirinya juga menyampaikan bahwa dalam perguruan tinggi ada lima dimensi sistem kerja  yang perlu diperhatikan, dimana itu ialah dimensi etis, dimensi keilmuan, dimensi pendidikan, dimensi sosial, dan dimensi korporasi.


Sebagai kampus yang telah bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU), menurut Bustami semua unit harus dapat saling berkontribusi untuk menjadi Strategic Business Unit (BSU) dan meningkatkan layanannya.


“Tujuan yang diharapkan dari hal tersebut tidak lain adalah desentralisasi pelaksanaan dan tanggung jawab, peningkatan efisiensi, minimalisasi birokrasi, kemudahan pengawasan dan peningkatan keuntungan,” pungkasnya. 


Sementara itu, pelaksana tugas (plt) rektor UBB saat ini Prof. Ibrahim menyampaikan dalam sambutannya bahwa  ini adalah sebuah proses yang perlu kita sadari dan patut kita syukuri dengan bejalannya kampus UBB yang telah berusia 18 tahun dan dapat dikatakan sebagai masa remaja.


“Dengan usia ini tentu menjadi sebuah refleksi bagi kita untuk mengukur laju perjalanan bagi sebuah perguruan tinggi yang eksis bagi kemajuan masyarakat dan khususnya di Bangka Belitung,” ungkapnya.


Menurut Ibrahim, kita dalam proses sedang menanjak baik dari sisi sarana dan prasarana ataupun sisi lainnya yang jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.


“Saya masih ingat betul dan merasakan ketika dahulu kampus banyak tersebar di berbagai titik. Namun, seiring berjalannya waktu terus berkembang dan berpusat menjadi saat sekarang,” ujarnya.


Sesuai tema yang diambil hari ini, Ibrahim mengatakan bahwa BLU dapat kita anggap sebagai sebuah capaian strategis dan kita dapat mengisi pencapaian-pencapaian itu dengan berbagai macam akselerasi terutama mengenai infrastuktur, SDM, Mahasiswa dan Mutu dari UBB itu sendiri.


Lebih lanjut, dirinya  juga memberikan tiga hal penting untuk menjadi syarat butuh yang dimiliki oleh UBB untuk terus tumbuh dan berkembang.


“Diantara syarat butuh itu ialah kultur adaptif, semangat inovatif, dan totalitas peran,” tutupnya. (Humas)



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi